Pori
tanah, adalah ruang di antara butiran padat tanah. Pori ditempati oleh udara
dan air. Pada umumnya, pori-poribesar (makro) berisi udara kecuali bila tanah
seluruhnya tergenang air dan pori-pori kecil (mikro) berisi air kecuali bila tanah
sangat kering. Porositas tanah, adalah persentase volume tanah yang tidak
ditempati butiran padat. Dengan kata lain Porositas
tanah merupakan
kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan tanah.
Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas
tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah
tersebut memiliki porositas yang besar
Liat
memiliki porositas tinggi daripada pasir. Ukuran pori-pori pada liat kecil dan
dapat menahan air, tetapi permeabilitasnya lambat. Sebaliknya, pasir memiliki
sedikit pori-pori, tetapi pori-pori berukuran besar yang kurang mampu menahan
air dan drainasenya cepat.
Tanah
yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran
tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik. Selain itu
tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan
air. Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik,
karena air yang diterima tanah langsung turun ke lapisan
berikutnya. Tanah seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk
pecahan yang berupa celah besar di tanah.
Faktor porositas
tanah dikendalikan oleh tekstur tanah, struktur, dan kandungan bahan organic. Pada tanah berpasir, porositas tanah didominasi oleh
pori makro yang berfungsi sebagai lalu lintas air sehingga infiltrasi
meningkat. Sedangkan pada tanah berlempung, pori mikro lebih berperan dan daya
hantar air-nya rendah sehingga infiltrasi menurun
Bahan organik
dan liat bagi agregat tanah berfungsi sebagai pengikat untuk kemantapan agregat
tanah. Aktivitas akar tanaman menambah jumlah pori-pori tanah sehingga
perkolasi semakin membaik. Selain itu, melalui retakan-retakan yang
terbentuk oleh aktivitas akar tanaman secara tidak langsung melalui ikatan
mekanis atau biologis dan kimia oleh hu-mus dapat memantapkan agregat tanah,
akibatnya laju infiltrasi menjadi meningkat Semakin tinggi kandungan bahan
organik dalam tanah, kondisi fisik tanah menjadi lebih baik bagi laju penurunan
air ke dalam tanah.
Kenaikan
kapasitas infiltrasi tanah tersebut disebabkan ke-naikan kandungan bahan
organik tanah yang meningkatkan porositas tanah sehingga lebih memantapkan
struktur dan tekstur tanah serta perkembangan biota tanah permukaan. Kondisi
tersebut menyebabkan terjadinya perbaikan sifat fisik tanah termasuk
peningkatan kapasitas infiltrasinya.
Porositas
dibagi 2 berdasarkan asal usulnya :
- Original (Primary) Porosity
Porositas yang
terbentuk ketika proses pengendapan batuan (deposisi) tanpa ada faktor lain.
Pada umumnya terjadi pada porositas antar butiran pada batupasir, antar Kristal
pada batukapur, atau porositas oolitic pada batukapur.
- Induced (Secondary) Porosity
Porositas yang
terbentuk setelah proses deposisi batuan karena beberapa proses geologi yang
terjadi pada batuan tersebut, seperti proses intrusi, fault, retakan, dan
sebagainya. Proses tersebut akan mengakibatkan lapisan yang sebelumnya
non-porosity/permeabelitas menjadi lapisan berporositas. Contohnya retakan pada
shale dan batukapur, dan vugs atau lubang-lubang akibat pelarutan pada
batukapur. Batuan yang berporositas original lebih seragam dalam karakteristik
batuannya daripada porositas induced.
Porositas
berdasarkan kualitas :
1. Intergranuler
: Pori-pori terdapat di antara butir.
2. Interkristalin
: Pori-pori terdapat di antara kristal. – Celah dan rekah : Pori- pori terdapat
di antara celah/rekahan.
3. Pin-point
porosity : Pori-pori merupakan bintik-bintik terpisah-pisah, tanpa terlihat
bersambungan.
4. Tight
: Butir-butir berdekatan dan kompak sehingga pori-pori kecil sekali dan hampir
tidak ada porositas.
5. Dense
: Batuan sangat kecil sehingga hampir tidak ada porositas.
6. Vugular
: Rongga-rongga besar yang berdiameter beberapa mili dan kelihatan sekali
bentuk bentuknya tidak beraturan, sehingga porositas besar.
7. Cavernous
: Rongga-rongga besar sekali yang merupakan gua-gua, sehingga porositasnya
besar.
1. ( 0% – 5 %) dapat diabaikan (negligible)
2. (5% – 10%) buruk (poor)
3. (10%- 15%) cukup baik (fair)
4. (15%- 20%) baik (good)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar