10A. Pengertian
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh.
10B. Fungsi
Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf yang sering Anda dengar adalah untuk berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ tubuh.
10C. Otak
Sistem saraf pada vertebrata mempunyai tiga macam peranan vital, yaitu: Orientasi terhadap lingkungan luar, menerima stimulus dari luar dan meresponnya; mengatur agar kerja sekalian sistem dalam tubuh bersesuaian, dengan bantuan kerja kelenjar endokrin; dan tempat ingatan dan kecerdasan (khusus vertebrata tingkat tinggi). Peranan ini semua disempurnakan oleh saraf, medulla spinalis, dan otak, dibantu oleh organ indra sebagai reseptor, dan otot serta kelenjar sebagai efektor.
Sistem saraf dibagi menjadi system saraf pusat dan system saraf periferi. Sistem saraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem saraf periferi terdiri dari saraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem saraf otonom merupakan bagian dari sistem perifera, mempengaruhi otot polos dan kelenjar.
Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon.
10C1.Telencephalon
Otak bagian depan yang dibentuk oleh serebral hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan. Saraf utama yang keluar dari daerah ini adalah saraf olfactory (saraf cranial I). Pada ikan yang mengutamakan pembauan untuk mencari mangsanya, otak bagian depan menjadi lebih berkembang. Ikan tilapia tertentu yang biasa memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anaknya, setelah telencephalonnya dirusak menjadi bersifat tidak acuh terhadap anak- anaknya. Ikan Betta splendens akan kehilangan tingkah laku seksnya akibat pengrusakan telencephalon.
10C2. Diencephalon
Terletak pada bagian belakang telencephalon. Bagian ventral dari dienchephalon adalah hypothalamus, bagian dorsalnya epithalamus dan bagian lateralnya dinamakan thalamus. Epithalamus adalah bagian yang nampak pada dorsal dari otak. Struktur yang paling nyata ialah dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu epifise (organ pineal) di sebelah belakang dan parafise (organ parapineal) disebelah depannya. Keduanya tumbuh sebagai evaginasi dari diencephalons embrio. Pada Cyclostomata, dinding otak yang terdapat di atas badan pineal menjadi transparan dan kulit kepala yang ada di atasnya tidak mempunyai pigmen. Dengan demikian cahaya yang sampai di kepala ikan ini akan mengenai badan pineal. Beberapa ikan hiu (Squaliformes) pun ada yang tidak berpigmen pada daerah kepala tersebut, tetapi badan pinealnya kurang berkembang bila diibandingkan dengan Cyclostomata. Ikan-ikan yang mempunyai kulit kepala transparan umumnya hidup di daerah yang agak dalam dan termasuk yang suka beruaya vertikal. Ikan yang bersifat fototaksis positif, di kepalanya terdapat daerah yang tidak berpigmen dan atap cranial yang transparan di atas diencephalon. Dan sebaliknya ikan yang bersifat fototaksis negatif pada kepalanya terdapat jaringan yang menghalangi cahaya.
10C3. Mesencephalon
Otak bagian tengah pada semua vertebrata memiliki atap berupa sepasang lobus opticus yang bertindak sebagai pusat refleks penglihatan, menerima serabut aferent dari retina. Mesencephalon pada ikan relatif besar dan berfungsi sebagai pusat penglihatan. Lobus opticus terdiri dari tectum opticum di bagian atas tegmentum di bagian bawah. Tectum opticum merupakan organ koordinator yang melayani rangsang penglihatan. Bayangan yang terjadi pada retina mata akan dipetakan pada tectum opticum. Sedang tegmentum merupakan pusat sel-sel motoris. Pada mesencephalon terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum, memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air, mengatur tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang. Pada ikan bertulang sejati cerebellum terbagi atas dua bagian besar, yaitu valvula cerebelli dan corpus cerebelli yang besarnya tergantung spesiesnya. Beberapa jenis ikan yang memiliki cerebellum relatif besar, utamanya ikan yang menghasilkan listrik (mormyridae) dan ikan perenang cepat (mackerel dan tuna).
10C4. Myelencephalon
Bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.
Saraf cranial III-X keluar dari medulla oblongata. Di medulla Pada Pada ikan clupea pallasi, mugil cephalus dan Trachiurus, medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae cerebelli yang diduga saraf ini ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok.
10D. Saraf Carnial
Sebagian besar saraf cranial (SC) berhubungan dengan bagian-bagian kepala, selain dari itu ditemukan juga yang berhungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Dari otak sendiri terdapat sebelas saraf cranial yang menyebar ke organ-organ sensory tertentu dan otot-otot tertentu.
Saraf terminal (SC 0) adalah suatu saraf kecil yang bergabung dengan saraf cranial I, yang berhubungan dengan otak depan, dan serabut-serabut saraf terbesar yang mengelilingi ’’olfactory bulb”. Saraf olfactory (SC I) menghubungkan organ olfactory dengan pusat olfactory otak depan, fungsinya membawa impuls bau-bauan.
Saraf optic (SC II) menghubungkan retina mata dengan tectum opticum dan berfungsi membawa impuls penglhata. Saraf oculometer (SC III) berfungsi sebagai saraf motor somatik yang mengatr otot mata superior rectus, inferior oblique, inferior rectus dan internal rectus. Saraf ini berhubungan dengan otak mesenchepalon dan merupakan saraf motor somatik.
Saraf trochlear (SC IV) menginervasi otot mata superior oblique. Saraf motor somatik ini berhubungan dengan mesencephalon.
KET.
I. olfactory nerve; II. optic nerve; III. oculamotor nerve; trochlear nerve; V. Trigeminal nerve; VI. Abducens nerve; VII. Facial nerve; 1-6. octavus nerve (VIIIa anterior ramus; VIIIp. Posterior ramus); ALLN. Anterior lateral line nerve; PLLN. Posterior lateral line nerve; IX. Glossopharyngeal nerve;X vagal nerve; C. Cerebellum; D. Diencephalon; R. Rhombocephalon;T. Telencephalon; TE. Tectum mesencephali.
Gambar 1. Topografi secara umum otak ikan
10E. Spinal Cord Dan Saraf Spinal
Saraf cranial merupakan lanjutan medulla oblongata dan sampai ke bagian depan ekor. Batas antara medulla oblongata dengan spinal cord tidak jelas. Spinal cord merupakan suatu tabung, tetapi alur pusatnya (central canal) berdiameter kecil dibandingkan dengan dindingnya. Sekeliling alur pusat membentuk pola yang menyerupai sepasang sayap kupu-kupu pada potongan melintangnya (Gambar 12.2). Bagian ini merupakan bahan kelabu (gray matter) yang terdiri dari sel-sel saraf dan dikelilingi oleh serabut-serabut saraf (white matter). Serabut-serabut saraf ini dibungkus dan dkumpulkan dalam satu ikatan sesuai dengan fungsinya. Bahan kelabu dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sepasang tanduk dorsal (anterior horn) dan sepasang tanduk vetral (posterior horn). Tanduk dorsal menerima serabut sensori visceral dan somatic, dan tanduk venral berisikan inti saraf motor.
Gambar 2. Potongan melintang spinal cord ikan cucut (Laglar et al., 1977)
10F. Sistem Indra
Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat. Organ indera ialah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Berdasarkan sumber stimulus, organ indera dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Eksoreseptor yaitu reseptor raba dan penlihatan, menerima impuls dari medium sekitarnya. 2) Propioseptor yaitu yang menerima stimulus dari otot, sendi, urat, dan kanalis semikularis, memberitahu organisme sampai seberapa otot harus ditekuk untuk mendapatkan posisi yang tepat dalam ruangan.
3) Enteroseptor iaiah yang menermia stimulus oleh faktor - faktordi dalam lingkungan dalam tubuh, jadi mempengaruhi kerjanya otot polos dan kelenjar. Eksteroseptor dan proprioseptor adalah somatis, dan enteroseptor adalah organ indera visceral.
Berdasarkan macam rangsangan yang mempengaruhinya, organ indera dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Fotoreseptor ialah yang peka terhadap cahaya. 2) Statoreseptor ialah vanq peka terhadap perubahan posisi tubuh dani ruang. 3) Khemoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan bahan kimia di dalam linkugannya. 4) Fonoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan getaran suara dari medium yang mempunyai frequensi relatif tinggi. 5) Mekanoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan mekhanik, seperti rabaan, tekanan atau gesekan. 6) thermoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan panas atau dingin.
Mata
Secara garis besar struktur mata pada ikan adalah sama dengan pada organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus yang berisikan cairan kental yang dinamakan ”Vitroeus humor” dan dibatasi oleh retina. Mata peka terhadap cahaya, dan komponen fungsionil utamanya ialah retina yang pertumbuhannya berasal dari diensefalon. Diensefalon pada embrio memperlihatkan sepasang evaginasi lateral yang dinamakan veskikula optic. Bagian ujung distalnya dari vesikula ini memperlihatkan invaginasi yang kemudian terbentuk cawan optic. Dinding sebelah dalam yang membatasi rongga cawan, tumbuh menjadi retina, sedangkan yang sebelah luarnya tetap tipis merupakan lapisan pigmen dari retina. Lapisan ektoderm di depan kapsula optik akan membentuk plakoda yang mengalami invaginasi dan membentuk lensa.
Retina ialah selaput saraf yang terletak di bagian belakang dari ronqqa mata. Unsur - unsur saraf dari retina terdiri atas batang dan kerucut yang peka terhadap cahaya yang panjang gelombangnya bermacam macam. Retina dan rongga bola mata berada di sebelah dalam lapisan khoroid yang berpigmen, dan terbuka pada lubang pupil. Berkas cahaya masuk kedalam mata melalui pupil. Bagian dari lapisan khoroid di sekeliling pupil dinamakan iris.
Mata agak datar pada bagian anterior sehingga lensa yang cembung hampir menyentuh cornea yang merupakan bagian transparana yang penting dari ”scleroid coat” biji mata. Lapisan choroid terletak diantara retina dan sclera. Sclera Elasmobranchia dan Teleostei agak kaku karena adanya struktur rawan. Seringkali teleostei mempunyai satu atau dua scleral ossicles sebagai penunjang terhadap struktur rawan tersebut (Munz, 1971). Mata ikan dilengkapi dengan tiga pasang otot oculomotor.
Gambar 3. Mata dan bagian-bagiannya
SUMBER:
Alamsjah, S. 1974. Ichthiyologi Sistematika (Ichthyologi – I). Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, IPB
Burhanuddin, AI. 2008. Peningkatan pengetahuan konsepsi sistematika dan pemahaman system organ ikan yang berbasis scl pada matakuliah ikhtiologi, Universitas Hasanuddin
Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second edition. John Wiley & Sons, New York
Love, M.S. and G.M. Cailliet (eds.). 1979. Readings in Ichthyology. Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi
Moyle, P.B. and J.J. cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Nelson, J.S. 1976. Fishes of the World. John Wiley and Sons, New York.
Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Departemen Biologi Perairan, Fakultas Perikanan, IPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar