
Parasit
pada ikan dan resikonya terhadap kesehatan masyarakat
Judul asli “Parasites of fish and risks to public health” oleh Adams, Murrell, & Cross, Rev. sci. tech. Off.
int. Epiz., 1997,16 (2),
652-660
Rangkuman
Banyak parasit yang menginfeksi ikan, tetapi hanya sedikit spesies yang mampu
menginfeksi manusia. Yang paling
penting adalah parasit dari jenis cacing,
beberapa diantaranya mampu menular ke
manusia melalui ikan, khususnya jenis anisakid nematoda (terutama Anisakis simplex dan Pseudoterranova
decipiens), cestoda dari genus Diphyllobothrium
dan digenetic trematoda dari famili
Heterophyidae, Opisthorchiidae dan Nanophyetidae.
Sementara infeksi jenis
acanthocephalans jarang ditemukan pada manusia. Penularan
cacing tersebut sangat erat hubungannya dengan faktor sosial - budaya dan perilaku masyarakat, khususnya cara mengkonsumsi ikan, apakah dimakan mentah
atau matang.
Hal yang perlu diperhatikan
adalah penanganan selama pemanenan,
pengolahan atau pasca-pemrosesan (sebelum sampai ke konsumen) untuk mengurangi risiko infeksi. Industri makanan ikan dan otoritas
pemerintah dapat menerapkan berbagai program untuk mengurangi risiko ini, termasuk penerapan
Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis And Critical Control Point (HACCP). Upaya tersebut
dapat mencakup kebijakan pembatasan luas areal panen, ukuran
ikan dan spesies ikan. Metode penangkapan, penanganan dan penyimpanan hasil tangkapan dapat
mempengaruhi kualitas ikan,
terutama dengan keberadaan dan
jumlah parasit yang terkandung. Proses pengolahan termasuk proses penyiangan dan jenis produk turunannya (ikan dalam bentuk segar, beku , asin atau fermentasi) semua dapat berkontribusi pada pengendalian risiko
yang ditimbulkan oleh cacing parasit. Sementara
cara yang paling efektif untuk
membunuh parasit adalah dengan pendinginan atau pemanasan.
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar