1. Tanah Sebagai Tempat Berpijak
Sejak permulaan sejarah manusia, sudah disadari bahwa tanah adalah tempat yang memberikan kebebasan bergerak dan berdiam/hidup di atasnya seperti untuk tempat tinggal, untuk menghasilkan tanaman, untuk usaha beternak, dan sebagainya.
2. Tanah Sebagai Hasil Pelapukan Batuan
Ahli Ilmu Tanah dari Amerika serikat yaitu Jooffe dan Marbut memberikan definisi tanah sebagai tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material) di permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor pembentukan tanah dengan proses pembentukan tanah disebut pedologi.
Tanah sebagai tubuh alam, merupakan hasil dari pelapukan batuan yang berdifferensiasi membentuk horizon-horizon mineral maupun organik, yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifatnya baik secara morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik, maupun sifat biologinya.
3. Tanah Sebagai campuran berbagai bahan
Tanah terbentuk dari berbagai bahan , baik berupa bahan-bahan mineral dan organik, air serta udara, yang tersusun di dalam ruangan yang membentuk tubuh alam. Akibat berlangsungnya proses pembentukan tanahitu, maka terjadilah perbedaan morfologi, kimia, fisik, dan biologi dari tanah yang berbeda-beda pula.
4. Tanah Sebagai Media Pertumbuhan Tanaman
Tanah menyediakan unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhannya. Selanjutnya, hara diserap oleh akar tanaman, dan melalui daun dirobah menjadi persenyawaan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lain-lain, yang amat berguna untuk kehidupan manusia dan hewan.
Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, disebut edafologi. Dalam hal ini dipelajari sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah bagi pertumbuhan tanaman, seperti: pemupukan,pengapuran, dan lain-lain.
5. Tanah Sebagai Suatu Sistem Tiga Fase
Tanah dapat dipandang sebagai suatu sistem 3 fase, yaitu: fase padat, cair, dan gas. Fase padat terdiri dari campuran bahan-bahan mineral (anorganik) dan bayhan-bahan organik, Fase cairnya adalah air, dan fase gasnya adalah udara. Pori-pori tanah berada di antara butiran-butiran dari fase padat. Pori –pori terisi oleh udara atau air. Di dalam tanah, air berada sebagai selaput tipis sekeliling butiran fase padat dan sebagian lagi menempati menempati pori-pori yang berukuran lebih kecil (pori mikro). Pori- pori yang berukuran lebih besar (pori makro) terisi oleh udara.
6. Tanah Sebagai Tubuh Yang Tersusun Rapi
Tanah mengandung air, udara, bahan-bahan mineral, dan organik, serta jazad-jazad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan terhadap permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berpengaruh sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman.
Tanah sebagai tubuh alam terbangun dari lapisan-lapisan yang berkembang dan tersusun kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi, disebut horizon. Pelapukan batuan induk menghasilkan bahan lepas yang menjadi bahan induk tanah. Bahan induk yang mengalami pelapukan, melepaskan unsur-unsur yang selanjutnya dapat diambil oleh tumbuhan. Sisa-sisa tumbuhan perlahan-lahan membangun lapisan bahan organik tanah. Apabila pada permukaan tanah dapat dipertahankan suatu lapisan yang kaya akan bahan organik, maka terciptalah horizon O. Di bawah horizon O, terdapat horizon A yang merupakan horizon mineral di permukaan atau campuran mineral dan bahan organik. Di bawah horizon A, terdapat horizon B yang merupakan horizon akumulasi dari pergerakan dan perpindahan unsur-unsur akibat air perkolasi. Bahan-bahan koloid yang terbawa oleh air perkolasi tersebut berupa liat, bahan organic, dan oksida-oksida besi serta aluminium, mengendap dan tertimbun di lapisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar