(SUMBER: www.americanoceans.org)
1. Sedimen Terrigen (Terrigenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen terrigen berasal dari erosi batuan di daratan yang diangkut ke laut melalui sungai, angin, es, atau arus laut.
- Komponen utamanya meliputi pasir, lumpur, lempung, dan kerikil.
- Sedimen ini biasanya ditemukan di daerah pantai, landas kontinen, dan lereng kontinen karena jaraknya dekat dengan sumber daratan.
- Contoh: pasir kuarsa, lempung feldspar, dan mineral berat.
- Proses Terjadinya:
- Sedimen terrigen terbentuk melalui proses erosi dan pelapukan batuan di daratan oleh air, angin, dan es.
- Partikel-partikel tersebut kemudian diangkut oleh sungai, angin, atau arus laut hingga ke dasar laut, di mana mereka mengendap.
- Sebagian sedimen terrigen dapat diangkut hingga ke laut dalam oleh arus turbidit.
2. Sedimen Biogenik (Biogenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen biogenik berasal dari sisa-sisa organisme laut, terutama cangkang dan kerangka dari plankton, seperti foraminifera, radiolaria, diatom, dan coccolithophores.
- Komponen utamanya adalah kalsium karbonat (CaCO₃) dan silika (SiO₂).
- Sedimen ini ditemukan di seluruh dasar laut, terutama di zona laut dalam di dataran abisal.
- Contoh: lumpur foraminifera (berbasis kalsium karbonat) dan lumpur radiolaria (berbasis silika).
- Proses Terjadinya:
- Sedimen biogenik terbentuk dari kematian dan peluruhan organisme laut mikroskopik yang hidup di lapisan permukaan laut.
- Setelah organisme mati, bagian keras seperti cangkang atau kerangka tenggelam ke dasar laut dan mengendap sebagai sedimen.
- Sedimen kalsium karbonat (CaCO₃) lebih banyak ditemukan di daerah dangkal dengan pH lebih basa, sedangkan silika (SiO₂) lebih dominan di perairan yang lebih dalam dan kaya akan silikat.
3. Sedimen Hidrogenik (Hydrogenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen hidrogenik berasal dari pengendapan mineral yang terbentuk melalui proses kimia langsung dari air laut.
- Komponen utama meliputi mineral seperti mangan, besi, fosfat, dan garam evaporit.
- Jenis sedimen ini sering ditemukan dalam bentuk nodul mangan, lapisan metalik, atau kristal garam di dasar laut.
- Proses Terjadinya:
- Sedimen hidrogenik terbentuk melalui pengendapan langsung dari air laut akibat perubahan kimia atau fisika, seperti perubahan pH, suhu, atau tekanan.
- Contohnya, nodul mangan terbentuk melalui presipitasi mineral mangan dan besi dari air laut di dasar laut yang lambat terakumulasi selama jutaan tahun.
- Kristal garam (seperti halit) terbentuk di daerah yang terisolasi atau tertutup di mana penguapan air laut tinggi, menyebabkan peningkatan konsentrasi mineral.
4. Sedimen Vulkanik (Volcanogenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen vulkanik berasal dari material yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi, baik yang terjadi di bawah laut maupun di darat, dan kemudian diendapkan di dasar laut.
- Komponen utamanya meliputi abu vulkanik, lapili, batuan piroklastik, dan partikel vulkanik lainnya.
- Sedimen ini umumnya ditemukan di sekitar gunung api bawah laut atau di zona subduksi dan busur vulkanik.
- Proses Terjadinya:
- Letusan gunung berapi, baik di bawah laut maupun di daratan, menghasilkan material seperti abu dan batuan vulkanik.
- Abu vulkanik dan material piroklastik yang terbawa oleh angin atau arus laut diendapkan di dasar laut setelah letusan.
- Sedimen vulkanik juga dapat berasal dari material yang tererosi dari batuan vulkanik yang sudah ada dan diangkut ke laut.
5. Sedimen Kosmogenik (Cosmogenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen kosmogenik terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari luar angkasa, seperti debu meteorit atau sisa-sisa asteroid yang memasuki atmosfer bumi.
- Komponen utamanya adalah mikrotektit (pecahan kaca mikroskopis) dan spherule logam (bola logam kecil).
- Sedimen ini sangat jarang dan hanya ditemukan dalam jumlah kecil di seluruh dasar laut, bercampur dengan jenis sedimen lainnya.
- Proses Terjadinya:
- Sedimen kosmogenik terbentuk ketika meteorit atau benda langit lainnya memasuki atmosfer bumi, terbakar, dan melepaskan partikel-partikel kecil yang jatuh ke permukaan bumi, termasuk lautan.
- Partikel-partikel kosmogenik ini kemudian tenggelam ke dasar laut dan mengendap di antara lapisan-lapisan sedimen lainnya.
6. Sedimen Turbidit (Turbidite Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen turbidit dihasilkan dari arus turbidit, yaitu arus sedimen yang bergerak cepat di dasar laut karena gravitasi, biasanya terjadi di lereng kontinen.
- Turbidit umumnya terdiri dari lapisan pasir, lumpur, dan kerikil yang terendapkan secara berurutan, dengan lapisan kasar di bagian bawah dan lapisan halus di atasnya.
- Sedimen turbidit dapat membentuk struktur lapisan yang disebut bedding, yang menunjukkan pola pengendapan secara berurutan.
- Proses Terjadinya:
- Sedimen turbidit terbentuk melalui longsoran bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi, badai, atau pergerakan tektonik, yang mengakibatkan arus gravitasi sedimen bergerak ke bawah.
- Saat arus turbidit kehilangan kecepatan, partikel kasar akan mengendap terlebih dahulu, diikuti oleh partikel yang lebih halus.
7. Sedimen Glasiogenik (Glaciogenous Sediment)
- Karakteristik:
- Sedimen glasiogenik berasal dari es dan gletser yang membawa material sedimen dari daratan ke laut.
- Komponen utamanya meliputi pasir, kerikil, dan batuan besar yang diangkut oleh es dan diendapkan di dasar laut saat es mencair.
- Sedimen ini biasanya ditemukan di wilayah kutub atau dekat pegunungan yang memiliki gletser aktif.
- Proses Terjadinya:
- Es gletser mengikis batuan di daratan dan membawa sedimen dalam jumlah besar saat bergerak menuju laut.
- Ketika gletser mencair di dekat atau di atas laut, sedimen yang dibawanya dilepaskan dan mengendap di dasar laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar