Rabu, 23 Oktober 2024

SEDIMENTASI DASAR LAUT

Sedimentasi dasar laut mengacu pada proses pengendapan material di dasar laut yang berasal dari berbagai sumber seperti daratan, organisme laut, vulkanisme bawah laut, serta aktivitas kimia di laut. Jenis-jenis sedimen dasar laut diklasifikasikan berdasarkan sumber asal dan komposisinya. Berikut adalah jenis-jenis utama sedimen dasar laut beserta karakteristik dan proses terjadinya:

What's at the Bottom of the Ocean: A Comprehensive Exploration of the Deep  Sea Environment

(SUMBER: www.americanoceans.org)

 1. Sedimen Terrigen (Terrigenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen terrigen berasal dari erosi batuan di daratan yang diangkut ke laut melalui sungai, angin, es, atau arus laut.

  - Komponen utamanya meliputi pasir, lumpur, lempung, dan kerikil.

  - Sedimen ini biasanya ditemukan di daerah pantai, landas kontinen, dan lereng kontinen karena jaraknya dekat dengan sumber daratan.

  - Contoh: pasir kuarsa, lempung feldspar, dan mineral berat.

 

- Proses Terjadinya:

  - Sedimen terrigen terbentuk melalui proses erosi dan pelapukan batuan di daratan oleh air, angin, dan es.

  - Partikel-partikel tersebut kemudian diangkut oleh sungai, angin, atau arus laut hingga ke dasar laut, di mana mereka mengendap.

  - Sebagian sedimen terrigen dapat diangkut hingga ke laut dalam oleh arus turbidit.

 

 2. Sedimen Biogenik (Biogenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen biogenik berasal dari sisa-sisa organisme laut, terutama cangkang dan kerangka dari plankton, seperti foraminifera, radiolaria, diatom, dan coccolithophores.

  - Komponen utamanya adalah kalsium karbonat (CaCO₃) dan silika (SiO₂).

  - Sedimen ini ditemukan di seluruh dasar laut, terutama di zona laut dalam di dataran abisal.

  - Contoh: lumpur foraminifera (berbasis kalsium karbonat) dan lumpur radiolaria (berbasis silika).

 

- Proses Terjadinya:

  - Sedimen biogenik terbentuk dari kematian dan peluruhan organisme laut mikroskopik yang hidup di lapisan permukaan laut.

  - Setelah organisme mati, bagian keras seperti cangkang atau kerangka tenggelam ke dasar laut dan mengendap sebagai sedimen.

  - Sedimen kalsium karbonat (CaCO₃) lebih banyak ditemukan di daerah dangkal dengan pH lebih basa, sedangkan silika (SiO₂) lebih dominan di perairan yang lebih dalam dan kaya akan silikat.

 

 3. Sedimen Hidrogenik (Hydrogenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen hidrogenik berasal dari pengendapan mineral yang terbentuk melalui proses kimia langsung dari air laut.

  - Komponen utama meliputi mineral seperti mangan, besi, fosfat, dan garam evaporit.

  - Jenis sedimen ini sering ditemukan dalam bentuk nodul mangan, lapisan metalik, atau kristal garam di dasar laut.

 

- Proses Terjadinya:

  - Sedimen hidrogenik terbentuk melalui pengendapan langsung dari air laut akibat perubahan kimia atau fisika, seperti perubahan pH, suhu, atau tekanan.

  - Contohnya, nodul mangan terbentuk melalui presipitasi mineral mangan dan besi dari air laut di dasar laut yang lambat terakumulasi selama jutaan tahun.

  - Kristal garam (seperti halit) terbentuk di daerah yang terisolasi atau tertutup di mana penguapan air laut tinggi, menyebabkan peningkatan konsentrasi mineral.

 

 4. Sedimen Vulkanik (Volcanogenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen vulkanik berasal dari material yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi, baik yang terjadi di bawah laut maupun di darat, dan kemudian diendapkan di dasar laut.

  - Komponen utamanya meliputi abu vulkanik, lapili, batuan piroklastik, dan partikel vulkanik lainnya.

  - Sedimen ini umumnya ditemukan di sekitar gunung api bawah laut atau di zona subduksi dan busur vulkanik.

 

- Proses Terjadinya:

  - Letusan gunung berapi, baik di bawah laut maupun di daratan, menghasilkan material seperti abu dan batuan vulkanik.

  - Abu vulkanik dan material piroklastik yang terbawa oleh angin atau arus laut diendapkan di dasar laut setelah letusan.

  - Sedimen vulkanik juga dapat berasal dari material yang tererosi dari batuan vulkanik yang sudah ada dan diangkut ke laut.

 

 5. Sedimen Kosmogenik (Cosmogenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen kosmogenik terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari luar angkasa, seperti debu meteorit atau sisa-sisa asteroid yang memasuki atmosfer bumi.

  - Komponen utamanya adalah mikrotektit (pecahan kaca mikroskopis) dan spherule logam (bola logam kecil).

  - Sedimen ini sangat jarang dan hanya ditemukan dalam jumlah kecil di seluruh dasar laut, bercampur dengan jenis sedimen lainnya.

 

- Proses Terjadinya:

  - Sedimen kosmogenik terbentuk ketika meteorit atau benda langit lainnya memasuki atmosfer bumi, terbakar, dan melepaskan partikel-partikel kecil yang jatuh ke permukaan bumi, termasuk lautan.

  - Partikel-partikel kosmogenik ini kemudian tenggelam ke dasar laut dan mengendap di antara lapisan-lapisan sedimen lainnya.

 

 6. Sedimen Turbidit (Turbidite Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen turbidit dihasilkan dari arus turbidit, yaitu arus sedimen yang bergerak cepat di dasar laut karena gravitasi, biasanya terjadi di lereng kontinen.

  - Turbidit umumnya terdiri dari lapisan pasir, lumpur, dan kerikil yang terendapkan secara berurutan, dengan lapisan kasar di bagian bawah dan lapisan halus di atasnya.

  - Sedimen turbidit dapat membentuk struktur lapisan yang disebut bedding, yang menunjukkan pola pengendapan secara berurutan.

 

- Proses Terjadinya:

  - Sedimen turbidit terbentuk melalui longsoran bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi, badai, atau pergerakan tektonik, yang mengakibatkan arus gravitasi sedimen bergerak ke bawah.

  - Saat arus turbidit kehilangan kecepatan, partikel kasar akan mengendap terlebih dahulu, diikuti oleh partikel yang lebih halus.

 

 7. Sedimen Glasiogenik (Glaciogenous Sediment)

- Karakteristik:

  - Sedimen glasiogenik berasal dari es dan gletser yang membawa material sedimen dari daratan ke laut.

  - Komponen utamanya meliputi pasir, kerikil, dan batuan besar yang diangkut oleh es dan diendapkan di dasar laut saat es mencair.

  - Sedimen ini biasanya ditemukan di wilayah kutub atau dekat pegunungan yang memiliki gletser aktif.

 

- Proses Terjadinya:

  - Es gletser mengikis batuan di daratan dan membawa sedimen dalam jumlah besar saat bergerak menuju laut.

  - Ketika gletser mencair di dekat atau di atas laut, sedimen yang dibawanya dilepaskan dan mengendap di dasar laut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFEKSI FUNGI PADA IKAN

Fungi memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti menguraikan bahan organik dan membentuk simbiosis dengan organisme lain. Namun, bebe...