Tumbuhan laut
1. Algae (Rumput Laut)
Jenis tumbuhan yang banyak
ditemui di laut salah satunya adalah
algae atau rumput laut. Algae termasuk kelompok tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai bahan pangan, bahan obat-obatan, bahan kimia industri dan juga sebagai
bahan pupuk pertanian. Algae banyak dijumpai di daerah terumbu karang dengan
warna yang bermacam-macam. Perbedaan warna tersebut disebabkan oleh kandungan
pigman (chlorophyl) yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Berdasarkan
warnanya maka algae dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
- a. " Chlorophyta yaitu algae yang mengandung pigmen berwarna hijau, misalnya: Halimeda sp., Caulerpa sp. dan Ulva sp.
- b. " Phaeophyta yaitu algae yang mengandung pigmen berwarna coklat, misalnya: Padina spp., Sargassum spp.
- c. " Rhodophyta yaitu algae yang mengandung pigmen merah, misalnya: Gracilaria spp., Eucheuma spp., Gelidium spp. dan Hypnea spp.
Algae adalah tumbuhan rendah, karena tidak
memiliki batasan yang jelas antara batang, bunga dan buah. Memilki potensi
sebagai bahan pembuat agar-agar seperti Gracilaria dan Gelidium,
banyak terdapat di padang lamun dan daerah terumbu karang terbuka. Eucheuma
sp., selain penghasil agar juga karaginan (bahan untuk kosmetika, industri, dan
farmasi) banyak terdapat dalam goba-goba. Algae juga berpotensi sebagai bahan
pupuk, makanan hewan dan sumber alginat, contohnya Sargassum sp.
Sedangkan
Caulerpa
sp, merupakan jenis rumput laut
yang mahal, karena selain bermanfaat sebagai sayur mayur bagi manusia juga
dapat dijadikan makanan ternak.
2. Lamun
(Seagrass)
Tumbuhan lamun termasuk dalam golongan
tumbuhan tingkat tinggi, karena batang, daun, bunga dan buahnya dapat diibedakan
dengan jelas. Juga merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae), mempunyai daun,
rimpang (rhizoma) dan akar, sehingga mirip dengan rumput di darat. Kebanyakan
lamun hidup di perairan yang relatif tenang, bersubstrat pasir halus dan lumpur.
Di perairan Indonesia hanya dikenal 12 jenis, di antaranya adalah: Thalassia
hemprichii, Halodule univervis, Thalassodendron ciliatum, Cymodocea serrulata,
Halophila ovalis, Enhalus acoroides, dan Syringodium isoetifolium (ROMIMOHTARTO
& YUWANA, 1999). Manfaat lamun sangat banyak seperti, penyaring limbah,
stabilator pantai, sebagai bahan pabrik kertas, sumber bahan kimia penting,
pupuk, makanan dan obat-obatan. Bahkan secara tradisional tumbuhan lamun dapat
dianyam menjadi keranjang atau atap rumbia, cerutu dan mainan anak-anak (ROMIMOHTARTO
& YUWANA, 1999).
3.
Tumbuhan Bakau (Mangrove)
Tumbuhan berbunga lainnya
selain lamun adalah tumbuhan mangrove atau dikenal juga dengan sebutan bakau.
Tumbuhan ini dapat bertahan hidup pada perairan yang mempunyai kadar garam yang
tinggi dengan ketersediaan oksigen yang terbatas. Ciri khas tumbuhan ini yaitu: akarnya berupa
akar nafas dan akar lutut yaitu akar yang muncul ke permukaan tanah dan berfungsi
untuk bernafas atau untuk mengambil kebutuhan oksigen sebanyak-banyaknya,
sehingga dapat bertahan hidup apabila terendam air. Bentuk daun biasanya tebal, untuk menampung
air sebanyakbanyaknya, sehingga dapat bertahan hidup di lingkungan yang
berkadar garam tinggi. Macam-macam jenis mangrove diantaranya Avecinnia spp.,
Bruguiera spp., Sonneratia spp., Ceriops spp. dan Rhizophora
spp. (ROMIMOHTARTO & YUWANA, 1999).
Keistimewaan daerah mangrove
adalah dapat menunjang produksi makanan laut dengan menyediakan zat hara ke
goba atau danau di daerah pantai dan ke perairan pantai di sekitarnya, serta
dapat menjadi daerah asuhan bagi hewan-hewan terutama krustasea dan ikan.
Secara fisik mangrove dapat bermanfaat sebagai penahan gelombang laut, sehingga
dapat mempertahankan struktur darat yang terkait dengan lokasi tumbuhnya mangrove. Selain itu juga dapat
berfungsi sebagai penyaring masuknya air laut ke darat.
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxxi(1)27-38.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar