1. Prinsip Penangkapan
Jala adalah alat tangkap berbentuk jaring yang dilemparkan ke air untuk menangkap ikan. Prinsip kerjanya adalah menjebak ikan di dalam jaring saat jala dijatuhkan dan ditarik kembali. Biasanya, alat ini memanfaatkan gaya lemparan dan gravitasi agar jaring dapat menyebar dan menutup saat mendarat di air.
2. Negara yang Menggunakannya
Jala adalah alat tangkap tradisional yang digunakan di berbagai negara, terutama yang memiliki tradisi perikanan lokal seperti:
- Indonesia: Banyak digunakan oleh nelayan tradisional.
- India: Dipakai di sungai dan pantai.
- Vietnam: Terutama di daerah delta Mekong.
- Thailand: Sering digunakan di perairan dangkal.
- Negara-negara Afrika dan Amerika Latin: Dalam perikanan tradisional.
3. Lokasi dan Ikan Target Tangkapan
- Lokasi:
- Perairan dangkal: Sungai, danau, rawa, tambak, dan pantai.
- Perairan dengan banyak ikan berkumpul, seperti daerah mangrove atau muara.
- Ikan Target:
- Ikan kecil seperti mujair, nila, lele, bandeng.
- Udang dan beberapa jenis ikan demersal yang hidup di perairan dangkal.
4. Detail Konstruksi Alat Tangkap
- Material: Jaring biasanya terbuat dari nilon atau bahan sintetis lainnya.
- Bentuk: Berbentuk kerucut atau lingkaran dengan bagian bawah yang dilengkapi pemberat (biasanya timah).
- Diameter: Ukurannya bervariasi, biasanya antara 2-5 meter tergantung pada pengguna dan lokasi penangkapan.
- Bobot: Memiliki pemberat di bagian tepi agar dapat tenggelam dengan cepat.
- Tali Tarik: Dipasang untuk menarik jaring kembali setelah dilempar.
5. Cara Pengoperasian
1. Nelayan berdiri di perahu, tepi sungai, atau pantai.
2. Jala dilipat sedemikian rupa agar mudah dilempar.
3. Lemparan diarahkan ke titik yang diduga banyak ikan.
4. Saat jala mendarat, pemberat menarik bagian tepi jala ke bawah, membentuk seperti payung.
5. Nelayan menarik tali agar ikan yang terjebak di jaring tidak keluar.
6. Faktor yang Mempengaruhi
- Kondisi Air: Air yang tenang lebih ideal karena ikan lebih mudah didekati.
- Keahlian Nelayan: Lemparan yang tepat memengaruhi luas cakupan jaring.
- Kondisi Cuaca: Angin kencang atau hujan deras dapat menyulitkan penggunaan jala.
- Jumlah Ikan: Penangkapan efektif jika ikan sedang berkumpul.
- Kualitas Alat: Jaring yang robek atau pemberat yang kurang memadai dapat mengurangi efisiensi.
7. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan:
- Murah dan Sederhana: Mudah dibuat dan digunakan oleh nelayan tradisional.
- Efektif di Perairan Dangkal: Cocok untuk lokasi dengan ikan yang banyak berkumpul.
- Ramah Lingkungan: Tidak merusak habitat dasar laut dibandingkan alat tangkap lain seperti trawl.
Kelemahan:
- Cakupan Terbatas: Hanya efektif di perairan dangkal atau dengan jarak lempar tertentu.
- Bergantung pada Keahlian: Nelayan membutuhkan keterampilan melempar jala.
- Tidak Efisien untuk Ikan Besar: Jala dirancang untuk ikan kecil dan ikan yang tidak terlalu cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar