Berikut adalah penjelasan aspek kimia perairan yang meliputi oksigen terlarut,
karbon dioksida, alkalinitas, kesadahan, salinitas, dan derajat keasaman (pH):
1. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen - DO)
- Definisi:
Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen yang ada dalam air dan tersedia untuk respirasi organisme akuatik seperti ikan, plankton, dan mikroorganisme.
- Pengaruh terhadap Organisme:
- Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan organisme akuatik.
- Kadar DO rendah (<3 mg/L) dapat menyebabkan stres atau kematian organisme.
- Kadar DO tinggi (kejenuhan oksigen) bisa menyebabkan gas bubble disease pada ikan.
- Satuan:
Miligram per liter (mg/L) atau persen kejenuhan (% saturation).
- Alat dan Metode:
- Alat: DO meter, metode Winkler.
- Metode:
1. Pengukuran dengan DO meter.
2. Titrasi kimia dengan metode Winkler.
- Pembagian/Distribusi:
- Air permukaan umumnya memiliki DO lebih tinggi karena kontak langsung dengan udara.
- DO lebih rendah di dasar perairan yang dalam akibat minimnya pencampuran dan tingginya konsumsi oksigen oleh dekomposer.
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Suhu air (semakin tinggi suhu, semakin rendah DO).
- Aktivitas fotosintesis tumbuhan air.
- Tingkat polusi organik.
2. Karbon Dioksida (CO₂)
- Definisi:
Gas yang terlarut dalam air, yang dihasilkan dari respirasi organisme akuatik dan dekomposisi bahan organik.
- Pengaruh terhadap Organisme:
- CO₂ dalam jumlah normal (5-10 mg/L) penting untuk fotosintesis tumbuhan air.
- Kadar CO₂ yang terlalu tinggi (>20 mg/L) dapat menyebabkan asfiksia pada ikan dan organisme lainnya.
- Satuan:
Miligram per liter (mg/L).
- Alat dan Metode:
- Alat: Titrasi dengan NaOH.
- Metode:
1. Titrasi dengan larutan NaOH menggunakan indikator fenolftalein.
2. Pengukuran menggunakan perangkat elektronik.
- Pembagian/Distribusi:
- Konsentrasi lebih tinggi di dasar perairan akibat dekomposisi bahan organik.
- Rendah di air permukaan karena fotosintesis.
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Aktivitas fotosintesis.
- Dekomposisi bahan organik.
- Kedalaman air dan pergerakan arus.
3. Alkalinitas
- Definisi:
Kemampuan air untuk menetralkan asam, ditentukan oleh ion bikarbonat (HCO₃⁻), karbonat (CO₃²⁻), dan hidroksida (OH⁻).
- Pengaruh terhadap Organisme:
- Alkalinitas tinggi membuat pH lebih stabil, sehingga aman untuk organisme.
- Alkalinitas rendah (<20 mg/L) membuat perairan lebih rentan terhadap perubahan pH yang ekstrem.
- Satuan:
Miligram per liter (mg/L) dalam bentuk ekuivalen kalsium karbonat (CaCO₃).
- Alat dan Metode:
- Alat: Buret untuk titrasi, pH meter.
- Metode: Titrasi dengan larutan standar H₂SO₄ atau HCl.
- Pembagian/Distribusi:
- Tinggi di perairan dengan banyak kandungan kapur atau batuan karbonat.
- Rendah di perairan dengan substrat pasir atau bebatuan silikat.
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Komposisi mineral dalam tanah dan batuan.
- Masukan air limbah atau aktivitas manusia.
4. Kesadahan (Hardness)
- Definisi:
Kandungan ion kalsium (Ca²⁺) dan magnesium (Mg²⁺) dalam air.
- Pengaruh terhadap Organisme:
- Air dengan kesadahan sedang hingga tinggi mendukung kesehatan ikan, karena mineral tersebut penting untuk metabolisme.
- Air sangat lunak (<50 mg/L) dapat menyebabkan stres osmotik pada ikan.
- Satuan:
Miligram per liter (mg/L) CaCO₃.
- Alat dan Metode:
- Alat: Buret untuk titrasi, spektrofotometer.
- Metode:
1. Titrasi dengan larutan EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid).
2. Spektrofotometri.
- Pembagian/Distribusi:
- Air keras (>120 mg/L) biasanya ditemukan di daerah berbatu kapur.
- Air lunak (<60 mg/L) sering ditemukan di daerah pegunungan atau rawa.
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Sumber air (mata air, sungai, danau).
- Komposisi mineral di lingkungan.
5. Salinitas
- Definisi:
Jumlah total garam terlarut dalam air, terutama natrium klorida (NaCl).
- Pengaruh terhadap Organisme:
- Organisme air tawar tidak tahan terhadap salinitas tinggi.
- Organisme laut membutuhkan salinitas tertentu (umumnya 30-35 ppt).
- Satuan:
Part per thousand (ppt) atau gram per liter (g/L).
- Alat dan Metode:
- Alat: Salinometer, refraktometer, konduktometer.
- Metode:
1. Pengukuran langsung menggunakan salinometer atau refraktometer.
2. Perhitungan berdasarkan konduktivitas listrik.
- Pembagian/Distribusi:
- Air tawar (<0.5 ppt).
- Air payau (0.5-30 ppt).
- Air laut (>30 ppt).
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Masukan air laut atau air tawar.
- Penguapan dan curah hujan.
6. Derajat Keasaman (pH)
- Definisi:
Tingkat keasaman atau kebasaan air, yang ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogen (H⁺).
- Pengaruh terhadap Organisme:
- pH terlalu rendah (<5) dapat menyebabkan stres dan kematian organisme.
- pH optimal (6.5-8.5) mendukung kehidupan akuatik.
- Satuan:
Skala pH (0-14, tanpa satuan).
- Alat dan Metode:
- Alat: pH meter, kertas lakmus, indikator cair.
- Metode:
1. Pengukuran langsung menggunakan pH meter.
2. Indikator cair atau kertas lakmus.
- Pembagian/Distribusi:
- Air asam (pH <6): Ditemukan di rawa gambut atau perairan yang tercemar.
- Air basa (pH >8): Ditemukan di perairan dengan kandungan karbonat tinggi.
- Faktor yang Mempengaruhi:
- Aktivitas biologis (respirasi dan fotosintesis).
- Masukan bahan kimia atau limbah.
- Interaksi dengan sedimen dan batuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar