# Apabila ditanya kepadaku, “Apa agamamu ?”
Maka ku katakan, Agamaku adalah Islam yang benar. sebagaimana Firman Allah SubhaanaHu wa Ta'’aala:
"‘Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam"’ (QS. Ali Imran : 19). "‘Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al Qur’an) dan agama yang benar’" (QS. At Taubah : 33).
"‘Barangsiapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidak diterima
darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi’" (QS. Ali Imran: 85)”
# Apabila ditatnya lagi padaku, “Apa akidahmu ?”
Maka ku katakan, “Akidahku adalah Ahlussunnah Wal Jama'ah sebagaimana yang telah dibawa oleh para Shahabat Radiyallahuanhuma dan para pendahulu yang lurus. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits ‘Irbath bin Sariyyah, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
"Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla, dan untuk mendengar serta taat (kepada pimpinan) meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya, barangsiapa yang berumur panjang di antara kalian (para sahabat), niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rasyidun –orang-orang yang mendapat petunjuk- sepeninggalku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah kalian, jangan sekali-kali mengada-adakan perkara-perkara baru dalam agama, karena sesungguhnya setiap bid’ah adalah sesat". (HR at Tirmidzi 5/44, at Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih, Ahmad 4/126, Ibnu Majah I/15 dan ad Darimi 1/57, dishahihkan pula oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Shahihah no. 937)” Sumber Bacaan : Prinsip-prinsip Tauhid, Aqidah dan Manhaj oleh Syaikh Yahya bin Ali al Hajuri, Maktabah al Ghuraba’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar