Kamis, 03 Desember 2020

WIRAUSAHA PERIKANAN 5. EVALUASI USAHA

TIK: Materi ini membahas tentang definisi, urgensi dan tahapan evaluasi usaha

5A. Definisi Evaluasi Usaha

            Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi. Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa memenuhi kewajiban membayar modal, upah tenaga kerja luar, alat-alat luar yang digunakan, serta sarana produksi yang lainnya dan juga termasuk kewajibannya pada pihak ketiga.

5B. Urgensi Evaluasi Usaha

Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang?  Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis

Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan. Kegunaan dari adanya evaluasi usaha yaitu untuk memperkecil resiko kegagalan investasi dan dapat memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. Selain itu evaluasi usaha berguna untuk memandu pemilik dana untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana yang dimiliki.

Pentingnya Evaluasi :

 

-          Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%

-          Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%

-          Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%

-          Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

 5C. Tahapan evaluasi Usaha

Beberapa tahapan evaluasi usaha adalah sebagai berikut:

5C1. Analisis Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya.

5C2. Analisis tingkat  kemajuan atau Kemunduran usaha

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

5C3. Analisis langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

5C4. analisis target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?

5D. Komponen evaluasi usaha

            Aspek evaluasi kelayakan usaha yaitu sebagai beirkut ini:

1) Analis a Aspek Pasar yaitu untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.

2) Analisa Aspek Teknis yaitu untuk menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang sedang dikaji.

3) Analisis Aspek finansial yaitu untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya.

5D1. Analisa Aspek Pasar

        Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.

a. Penentuan Pasar

           Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :

a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.

b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu

c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004)

b. Peramalan Permintaan

            Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :

1. Metode Kuantitatif

        Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda eksponensial smoothing.

2. Metoda Kualitatif

            Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu

metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal

pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari

kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.

3. Peramalan Tanpa Data Statistik

a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai

b. Memperhatikan faktor-faktor politik

c. Evaluasi akhir ukuran pasar

5D2. Analisa Aspek Teknis

            Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan

kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi

antara lain:

1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen.

2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang ekonomis.

3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.

4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.

5D3. Analisis Aspek finansial

          Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya.

Senin, 30 November 2020

IKHTIOLOGI 10. SISTEM SARAF IKAN

10A. Pengertian

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh.

10B. Fungsi

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf yang sering Anda dengar adalah untuk berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ tubuh.

10C. Otak

Sistem saraf pada vertebrata mempunyai tiga macam peranan vital, yaitu: Orientasi terhadap lingkungan  luar, menerima  stimulus dari luar dan meresponnya; mengatur agar kerja sekalian sistem dalam tubuh bersesuaian, dengan bantuan kerja kelenjar  endokrin;  dan  tempat  ingatan  dan  kecerdasan  (khusus  vertebrata  tingkat tinggi).   Peranan  ini semua  disempurnakan  oleh saraf,  medulla  spinalis,  dan otak, dibantu oleh organ indra sebagai reseptor, dan otot serta kelenjar sebagai efektor.

Sistem  saraf  dibagi  menjadi  system  saraf  pusat  dan  system  saraf  periferi. Sistem saraf pusat terdiri otak dan medula spinalis.   Sistem saraf periferi terdiri dari saraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya.   Sistem saraf otonom merupakan bagian dari sistem perifera, mempengaruhi otot polos dan kelenjar.

Otak terdapat pada susunan saraf pusat.  Otak ikan dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu  telencephalon,  diencephalon,  mesencephalon,  metencephalon  dan myelencephalon.

10C1.Telencephalon

Otak bagian depan yang dibentuk  oleh serebral hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan.  Saraf utama yang keluar dari daerah ini adalah saraf olfactory (saraf cranial I).   Pada ikan yang mengutamakan pembauan untuk mencari mangsanya, otak bagian depan menjadi lebih berkembang. Ikan tilapia tertentu yang biasa memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anaknya, setelah telencephalonnya dirusak menjadi bersifat tidak acuh terhadap anak- anaknya.     Ikan  Betta  splendens   akan  kehilangan   tingkah  laku  seksnya  akibat pengrusakan telencephalon.

10C2. Diencephalon

Terletak   pada   bagian   belakang   telencephalon.       Bagian   ventral   dari dienchephalon   adalah   hypothalamus,   bagian   dorsalnya   epithalamus   dan  bagian lateralnya  dinamakan  thalamus.      Epithalamus  adalah  bagian  yang  nampak  pada dorsal dari otak.  Struktur yang paling nyata ialah dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu  epifise  (organ  pineal)  di  sebelah  belakang  dan  parafise  (organ  parapineal) disebelah depannya.  Keduanya tumbuh sebagai evaginasi dari diencephalons embrio. Pada  Cyclostomata,   dinding  otak  yang  terdapat  di  atas  badan  pineal  menjadi transparan dan kulit kepala yang ada di atasnya tidak mempunyai pigmen.   Dengan demikian  cahaya  yang  sampai  di  kepala  ikan  ini  akan  mengenai  badan  pineal. Beberapa ikan hiu (Squaliformes) pun ada yang tidak berpigmen pada daerah kepala tersebut, tetapi badan pinealnya kurang berkembang bila diibandingkan dengan Cyclostomata.    Ikan-ikan yang mempunyai kulit kepala transparan umumnya hidup di daerah  yang  agak dalam dan termasuk  yang  suka  beruaya  vertikal.   Ikan yang bersifat fototaksis positif, di kepalanya terdapat daerah yang tidak berpigmen dan atap cranial  yang transparan  di atas diencephalon.     Dan sebaliknya  ikan yang bersifat fototaksis negatif pada kepalanya terdapat jaringan yang menghalangi cahaya.

10C3. Mesencephalon

Otak  bagian  tengah  pada  semua  vertebrata  memiliki  atap  berupa  sepasang lobus  opticus  yang  bertindak  sebagai  pusat  refleks  penglihatan,  menerima  serabut aferent dari retina.  Mesencephalon pada ikan relatif besar dan berfungsi sebagai pusat penglihatan.   Lobus opticus terdiri dari tectum opticum di bagian atas tegmentum di bagian  bawah.     Tectum  opticum  merupakan  organ  koordinator  yang  melayani rangsang penglihatan.   Bayangan yang terjadi pada retina mata akan dipetakan pada tectum opticum.   Sedang tegmentum merupakan pusat sel-sel motoris.   Pada mesencephalon  terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum, memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan  tubuh dalam air, mengatur tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang.   Pada ikan bertulang sejati cerebellum terbagi atas dua bagian besar, yaitu valvula cerebelli dan corpus cerebelli yang besarnya tergantung spesiesnya.   Beberapa jenis ikan yang memiliki  cerebellum  relatif besar, utamanya ikan yang menghasilkan listrik (mormyridae) dan ikan perenang cepat (mackerel dan tuna).

10C4. Myelencephalon

 

Bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula oblongata sebagai komponen   utamanya.       Komponen   ini   merupakan   pusat   untuk   menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.

Saraf cranial III-X keluar dari medulla oblongata.  Di medulla Pada Pada ikan clupea pallasi, mugil cephalus dan Trachiurus, medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae cerebelli yang diduga saraf ini ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok.

10D. Saraf Carnial

Sebagian besar saraf  cranial (SC) berhubungan dengan bagian-bagian kepala, selain dari itu ditemukan juga yang berhungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya.   Dari otak  sendiri  terdapat  sebelas  saraf  cranial  yang  menyebar  ke  organ-organ  sensory tertentu dan otot-otot tertentu.

Saraf terminal  (SC 0) adalah suatu saraf kecil yang bergabung dengan saraf cranial I, yang berhubungan dengan otak depan, dan serabut-serabut saraf terbesar yang mengelilingi     ’’olfactory  bulb”.     Saraf  olfactory  (SC  I)  menghubungkan  organ olfactory dengan pusat olfactory otak depan, fungsinya membawa impuls bau-bauan.

Saraf optic (SC II) menghubungkan retina mata dengan tectum opticum dan berfungsi membawa impuls penglhata.   Saraf oculometer (SC III) berfungsi sebagai saraf motor somatik yang mengatr otot mata superior rectus, inferior oblique, inferior rectus dan internal rectus.   Saraf ini berhubungan  dengan otak mesenchepalon  dan merupakan saraf motor somatik.

Saraf trochlear (SC IV) menginervasi otot mata superior oblique. Saraf motor somatik ini berhubungan dengan mesencephalon.


KET.

I.  olfactory  nerve;  II.  optic  nerve;  III.  oculamotor   nerve;  trochlear   nerve;  V. Trigeminal nerve; VI. Abducens nerve; VII. Facial nerve; 1-6. octavus nerve (VIIIa anterior ramus; VIIIp. Posterior ramus); ALLN. Anterior lateral line nerve; PLLN. Posterior   lateral   line   nerve;   IX.   Glossopharyngeal   nerve;X   vagal   nerve;   C. Cerebellum;  D. Diencephalon;  R. Rhombocephalon;T.  Telencephalon;  TE. Tectum mesencephali.

Gambar 1. Topografi secara umum otak ikan

 

10E. Spinal Cord Dan Saraf Spinal

Saraf  cranial  merupakan  lanjutan  medulla  oblongata  dan  sampai  ke bagian  depan ekor.   Batas antara medulla oblongata dengan spinal cord tidak jelas.     Spinal cord merupakan suatu tabung, tetapi alur pusatnya (central canal) berdiameter kecil dibandingkan dengan dindingnya.   Sekeliling alur pusat membentuk pola yang menyerupai sepasang sayap kupu-kupu pada potongan melintangnya (Gambar 12.2). Bagian ini merupakan bahan kelabu (gray matter) yang terdiri dari sel-sel saraf dan dikelilingi  oleh  serabut-serabut  saraf  (white  matter).    Serabut-serabut     saraf  ini dibungkus  dan dkumpulkan  dalam  satu ikatan  sesuai  dengan  fungsinya.       Bahan kelabu dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sepasang tanduk dorsal (anterior horn) dan sepasang tanduk vetral (posterior horn).  Tanduk dorsal menerima serabut sensori visceral   dan somatic, dan tanduk venral berisikan inti saraf motor.


Gambar 2. Potongan melintang spinal cord ikan cucut (Laglar et al., 1977)

10F. Sistem Indra

Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan  badan indera dengan sistem saraf pusat.   Organ indera ialah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.

Berdasarkan sumber stimulus, organ indera dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Eksoreseptor  yaitu reseptor raba dan penlihatan,  menerima  impuls dari medium sekitarnya. 2) Propioseptor yaitu yang menerima stimulus dari otot, sendi, urat, dan kanalis  semikularis,  memberitahu  organisme  sampai  seberapa  otot  harus  ditekuk untuk mendapatkan posisi yang tepat dalam ruangan.

3)         Enteroseptor   iaiah  yang  menermia   stimulus   oleh  faktor  -  faktordi  dalam lingkungan dalam tubuh, jadi mempengaruhi kerjanya otot polos dan kelenjar. Eksteroseptor dan proprioseptor adalah somatis, dan enteroseptor adalah organ indera visceral.

Berdasarkan macam rangsangan yang mempengaruhinya,  organ indera dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Fotoreseptor ialah yang peka terhadap cahaya. 2) Statoreseptor ialah vanq peka terhadap perubahan posisi tubuh dani ruang. 3) Khemoreseptor   ialah   yang   peka   terhadap   rangsangan   bahan   kimia   di   dalam linkugannya. 4) Fonoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan getaran suara dari medium yang mempunyai frequensi relatif tinggi. 5) Mekanoreseptor ialah yang peka terhadap  rangsangan  mekhanik,  seperti  rabaan,  tekanan  atau  gesekan.  6) thermoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan panas atau dingin.

Mata

Secara garis besar struktur mata pada ikan adalah sama dengan pada organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus yang berisikan cairan kental yang dinamakan ”Vitroeus humor” dan dibatasi oleh retina.  Mata peka terhadap  cahaya,     dan komponen  fungsionil  utamanya  ialah retina  yang pertumbuhannya berasal dari diensefalon.   Diensefalon pada embrio memperlihatkan sepasang evaginasi lateral yang dinamakan veskikula optic.   Bagian ujung  distalnya dari vesikula ini memperlihatkan  invaginasi yang kemudian terbentuk cawan optic. Dinding sebelah dalam yang membatasi rongga cawan, tumbuh menjadi retina, sedangkan  yang sebelah  luarnya  tetap  tipis  merupakan  lapisan  pigmen  dari retina. Lapisan ektoderm di depan kapsula optik akan membentuk plakoda yang mengalami invaginasi dan membentuk lensa.

Retina ialah selaput saraf yang terletak di bagian belakang dari ronqqa mata. Unsur - unsur saraf dari retina terdiri atas batang dan kerucut yang peka terhadap cahaya yang panjang gelombangnya bermacam macam. Retina dan rongga bola mata berada di sebelah dalam lapisan khoroid yang berpigmen, dan terbuka pada lubang pupil. Berkas cahaya masuk kedalam mata melalui pupil. Bagian dari lapisan khoroid di sekeliling pupil dinamakan iris.

Mata   agak   datar  pada  bagian   anterior   sehingga   lensa  yang  cembung   hampir menyentuh  cornea yang merupakan  bagian transparana  yang penting dari ”scleroid coat” biji mata.   Lapisan choroid terletak diantara retina dan sclera.   Sclera Elasmobranchia dan Teleostei agak kaku karena adanya struktur rawan.    Seringkali teleostei  mempunyai  satu  atau  dua  scleral  ossicles  sebagai  penunjang  terhadap struktur rawan tersebut (Munz, 1971).  Mata ikan dilengkapi dengan tiga pasang otot oculomotor.


Gambar 3. Mata dan bagian-bagiannya

SUMBER:

 

Alamsjah, S. 1974. Ichthiyologi Sistematika (Ichthyologi – I). Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, IPB

 

Burhanuddin, AI. 2008. Peningkatan pengetahuan  konsepsi   sistematika  dan pemahaman  system organ  ikan yang   berbasis scl pada matakuliah  ikhtiologi, Universitas Hasanuddin

 

Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second edition. John Wiley & Sons, New York

 

Love, M.S. and G.M. Cailliet (eds.). 1979. Readings in Ichthyology.  Prentice-Hall of India Private Limited, New Delhi

 

Moyle, P.B. and J.J. cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.  Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

 

Nelson, J.S. 1976. Fishes of the World. John Wiley and Sons, New York.

 

Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Departemen Biologi Perairan, Fakultas Perikanan, IPB