Minggu, 07 Desember 2014

OCEANOGRAFI 2. TEORI TERBENTUKNYA SAMUDERA

Dalam materi oceanografi 2 ini, akan dibahas tentang teori terbentuknya bumi, teori terbentuknya samudra dan komposisi antara laut dan daratan.

2.A. TEORI  TERBENTUKNYA BUMI
Dalam membicarakan tentang terjadinya lautan, para ahli biasanya tidak terlepas dari hipotesis terjadinya bumi itu sendiri. Menurut hipotesis Nebula, bumi berasal dari pecahan matahari yang panas dan pijar terlempar kemudian membeku di Jadat raya ini serta mengorbit (beredar) mengelilingi matahari sebagai induknya. Bumi pada mulanya viscous seperti magma yang dikelilingi atmosfer yang merupakan gas. Dalam waktu yang lama bumi kehilangan gasnya sehingga bumi mendingin dan pada permukannya terbentuk kulit bumi.

2.A.1. Menurut Hill (geolog Inggris)
kulit bumi itu mula-mula terjadi di kutub yang terdiri dari feldspar yang tebalnya kira-kira 1,5 km. Sesudah meluas di permukaan bumi ini maka terbentuklah kontinen-kontinen. Akibat proses radio aktif yang sangat kuat dibarengi dengan panas yang terdapat di bawah muka bumi mengakibatkan permukaan
bumi tersebut mengembang dan terjadilah kontinen. Magma basaltis yang lebih berat terdapat di bawah benua dan menjadi dasar samudera.

2.A.2. J.H.F.Umgrove 
asal mula kulit bumi itu tidak hanya di daerah kutub saja tetapi seluruh permukaan bumi, kemudian menekan permukan bumi yang menyebabkan kulit bumi ini retak-retak. Menurutnya retakan-retakan inilah yang kemudian menjadi samudera.

2.A.3. V.J. Vernansky (sarjana geochemist Uni Sovyet)
pemisahan bulan dari kulit bumi yang masih plastis. Karena rotasi bumi sejumlah massa magma dan kulit
bumi tersebut terlempar keruang angkasa, akibatnya pada kulit bumi tersebut terdapat basin yang luas yang kemudian menjadi samudera Pasifik.

2.A.4. V.V. Belousov (sarjana Geophysika Uni Sovyet)
dasar samudera terjadi akibat pemerosotan tanah daratan. Karena itu samudera meluas kearah daratan
Menurutnya samudera Atlantik dan Hindia meluas pada periode Tertier, sedangkan samudera Pasifik pada periode Quarter. Hipotesis lain berpendapat bahwa kapasitas ocean basin tetap, tetapi hanya bentuknya yang berubah-rubah sesuai dengan perubahan kontinen yang terapung di atas magma. Pada mulanya hanya ada satu kontinen yang kemudian pecah dan terjadi gerakan akibat dari perubahan gravitasi dan perbedaan kekuatan yang timbul didalam rotasi bumi. Menurut hipotesis ini Amerika Selatan berasal dari pecahan Afrika dan Amerika Utara dari pecahan Eropa.

2.B. Teori Terjadinya Samudera.
Ada bebera teori tentang terjadinya samudera, antara lain adalah sebagai berikut :
2.B.1. Contraction theory (teori kontraksi)
Beberapa waktu setelah bumi terbentuk, bumi masih dalam keadaan panas. Kemudian mulai mendingin dan terbentuklah kulit bumi. Dalam waktu jutaan tahun terjadi perubahan-perubahan di dalam bumi di bawah kulit bumi. Karena terjadi pengerutan kulit bumi menyebabkan batuan yang ringan dari kulit bumi melengkung dan retak maka magma keluar ke permukaan bumi. Semua perubahan-perubahan tersebut
menyebabkan terjadinya continent dan cekungan samudera. Kita mengetahui bahwa kulit bumi di bawah samudera yang dalam sangat tipis. Di bawah batuan kulit bumi itu terdapat batuan yang lebih berat yang disebut Astenosfer (mantel).

2.B.2. Gravity theory (teori Gravitasi)
Beberapa sarjana mengira bahwa cekungan samudera terbentuk ketika suatu bintang besar melintas dekat bumi. Karena gravitasi maka terjadi tarik menarik antara bintang tersebut dengan bumi. Diduga karena bumi masuh panas dan lunak maka sebagian kulit bumi tertarik ke angkasa luar. Bekasnya menjadi cekungan samudera yang menurut teori ini adalah cekungan samudera Pasifik. Sedangkan bagian bumi
yang terlepas adalah bulan.
continental drift theory

2.B.3. Meteorit theory (teori Meteorit)
Menurut teori meteorit terjadinya cekungan samudera akibat jatuhan dari meteor. Diduga bahwa lekukan-lekukan danau kawah di bulan dan samudera di bumi terjadi oleh hal yang sama. Karena adanya benturan meteor yang begitu kuat maka pinggirpinggir tempat meteor itu jatuh terjadi peninggian. Itulah yang menyebabkan terjadinya pegunungan pantai di sekitar beberapa samudera, seperi pegunungan Andes yang memanjang di sepanjang pantai Pasifik di Amerika Selatan.

2.B.4. Contonental Drift theory (teori pergerakan benua)
Teori ini dikembangkan oleh Alfred Wegener. Dalam teorinya ia mengatakan bahwa ketika kulit bumi mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu ringan maka terapung di atas batuan yang lebih berat yang ada di bawahnya. Setelah itu mulai terbagi menjadi dua blok. Satu blok di belahan utara dan yang lain di belahan selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh samudera yang disebut Tethys. Karena blokblok ini terapung dan bergerak maka pecah menjadi bagian yang lebih kecil. Blok Utara membentuk Amerika Utara dan Erasia. Blok Selatan menjadi Amerika Selatan, Afrika, Australia dan Antartika. Pada waktu itu laut thetys dipersempit dan memjadi laut Mediteran, laut Hitam dan laut Kaspia. Teori ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk pantai kontinen, misalnya bentuk pantai antara Afrika dengan Amerika Selatan dan antara Erasia pernah satu blok. Sekitar 180 juta tahun lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu daratan. India diduga dari potongan-potongan benua kuno Gondowana land. Potongan-potongan ini bergerak kearah Utara sejauh 5.000 kilometer dan ahirnya bertamrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya
pegunungan Himalaya.
Alasan lain untuk membuktikan teori ini adalah fosil-fosil tumbuh-tumbuhan dari batuan purba. Ternyata fosil tumbuh-tumbuhan tertentu terdapat di dalam batuan purba baik di Amerika Selatan, Afrika India dan Siberia. Bukti ini memperkuat dugaan bahwa daerah-daerah tersebut pernah bersatu (berhubungan).

2.C. Komposisi Daratan dan Lautan
Struktur bagian dalam bumi yang berbentuk sebagai suatu bidang yang tidak rata mula-mula tidak diketahui sampai dengan mulai dikembangkannya ilmu baru yang dapat mencatat terjadinya gempa bumi (seismology) baru baru ini. Dengan cara ini dapat dicatat tenaga yang dikeluarkan oleh adanya gempa
bumi yang merambat ke permukaan bumi. Dari data-data tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan tentang susunan dari bumi ini. Pada saat ini sudah ada bukti yang kuat, bahwa bumi terdiri atas beberapa  lapisan dimana setiap lapisan mempunyai kepadatan (density) dan komposisi yang berbeda-beda satu sama
lain. Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut seperti yang terlihat pada Gambar
lapisan bumi
2.C.a. Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen,oksigen, karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inert gas).
2.C.b. Hidrosfer
Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang berbentuk sebagai laut, samudera, dan danau-danau air tawar. Seluruhnya berjumlah 361 juta km2 atau kira-kira meliputi 71 % dari seluruh luas permukaan bumi.
2.C.c. Litosfer (lapisan kerak bumi)

Lapisan keras yang tebalnya antara 600–700 km membentuk dua tipe lapisan keras permukaan yaitu;
2.C.1. Continental crust 
terdiri dari batu-batu granit yang membentuk hampir seluruh massa tanah yang terdapat di dunia (menutupi hampir sekitar 149 juta km2 atau kira-kira 29 % dari seluruh permukaan bumi).
2.C.2. Oceanic crust 
terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembahlembah laut yang dalam.
2.C.d. Astenosfer
Bagian atas astenosfer dipercaya secara relatif adalah lunak dan dapat mengalir secara lambat sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras.Lapisan litosfer yang berbentuk seperti lempengan mengapung di atas lapisan astenosfer sehingga dinamakan lempeng tektonik (tectonic plate). Hal ini dapat
dibayangkan sebagai massa es yang besar mengapung di atas air.
2.C.d. Pusat Bumi
Adalah lapisan bumi yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi dan nikel.

SUMBER:
http://www.unhas.ac.id/lkpp/laut/Pengantar%20Oseanografi_Mahatma.pdf
http://www.scribd.com/doc/215306454/HD-Oseanografi
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/194902051978031-DJAKARIA_M_NUR/Hipotesis_Terjadinya_Samudera.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar