Rabu, 03 Desember 2014

kios bensin mencuri listrik, karyawan dealer meninggal kena setrum

mungkin.. niatnya ngirit malah jadi sulit. itulah yang kini dialami si tukang bensin eceran. gara-gara mengambil saluran listrik (baca: nyolong), seorang karyawan yang berniat menebas rumput didepan dealer isuzu tempatnya bekerja meninggal.
 
[gambar hanya ilustrasi (bukan kabel yang ada dilokasi)]

menurut cerita warga, kabel ditanam dalam tanah. diduga kabel tersebut terkena tebasan parang (atau semacamnya). saat kejadian masih pagi hari, sekitar jam 07.30 an. sehingga embun yang masih membasahi rumput turut berperan menghantarkan aliran listrik. padahal rekan korban sudah mengingatkan untuk tidak menebas rumput dulu. "masih terlalu awal" demikian certia warga menceritakannya.

kejadiannya pada hari sabtu tanggal 22 November 2014 yang lalu. ketika saya dan istri beserta anak kami melintas di jalan raya dari arah ambawang menuju ke pontianak. tepatnya sebelum perempatan lampu merah desa kapur terlihat banyak orang berkerumun dekat jasat yang telah ditutupi kain. innalillahi wa innailaihi raji'un [1].

hanya saja, kami tidak sempat berhenti untuk mencari tahu. jalan mulai macet.

barulah kesesokan harinya diketahui bahwa korban warga kampung kami sebagaimana yang diceritakan warga kampung. dengan si korban saya kurang familiar. dia seorang duda beranak dua yang masih kecil. kemudian menikah dengan seorang gadis warga kampung. kini, istri, kedua anaknya dan anak ketiganya yang berusia satu tahunan ditinggalkannya.

semoga Allah Ta'ala mengapuni dosa-dosa bagi keduanya (tukang bensin dan korban), menerima amal ibadah korban, serta memberikan petunjuk dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya.

dan semoga kita dapat mengambil pelajaran atasnya.

soo, don't nyolong aliran listrik!!

note:

[1]. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ( انا لله وانا اليه راجعون) adalah potongan dari ayat Al Qur'an, dari QS Al Baqarah, ayat 156. Isi penuh ayat tersebut adalah:

 الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون

yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)

Bacaan tersebut dikenal dengan sebutan bacaan "istirja" atau "tarji". Istirja' merupakan frase umat Islam apabila seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima kabar duka cita seseorang. Umat Islam meyakini bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil, Dia menguji umat manusia. Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah. Kemudian dalam syariat Islam, jika seorang Muslim ditimpa musibah, kemudia ia bersabar dan mengucapkan kalimat istirja' makaAllah ta'ala  akan memberikan pahala.

lebih lanjut, dalam sebuah hadits Rasulullah S.A.W:

Diriwayatkan dari ‘Ali bin Al Husain, dari kakeknya Rasulullah S.A.W, Ia bersabda,

 ما من مسلم يصاب بمصيبة فيتذكرها وإن تقادم عهدها فيحدث لها استرجاعا إلا أعطاه الله من الأجر مثل يوم أصيب بها

 “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, lalu ia mengenangnya dan mengucapkan kalimat istirja’ (innalillahi wa inna ilaihi rooji’un) melainkan Allah akan memberinya pahala semisal hari ia tertimpa musibah” (Hadits riwayat oleh Ahmad dan Ibnu Majah. Kitab Al Bidayah wan Nihayah, 8:221 oleh Ibnu Katsir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar